[SEG Event] Goodbye

Genre : Romance, Sad

Lenght : One Shoot

Main Cast :

-Lee Jong hyun (CNBLUE)

-Lee Yoo Bi
Support Cast :

-Kang Min Hyuk (CNBLUE)
Cover by : LE_Rien

Ff ini murni karangan author dan hanya fiktif belaka, tidak ada maksud untuk menyudutkan pemeran, author hanya meminjam nama mereka untuk kebutuhan cerita, apabila ada kesamaan cerita, lattar dan setting itu hanya unsur ketidaksengajaan, no bash, no bully, no plagiat. Hargai tulisan author dengan meninggalkan jejak.

*WARNING TYPO BERTEBARAN*

—–Happy Reading—–
“Setiap waktu yang kita habiskan dengan orang terkasih adalah hal yang membahagiakan maka, selagi waktu itu masih berjalan, selagi masih di beri kehidupan ciptakan lah kenangan yang manis bersama orang yang kita kasihi, karena kita tidak tahu apakah masih ada hari esok buat kita untuk bersamanya, apakah masih ada waktu untuk membuat kenangan indah bersamanya. Jadi selagi masih bernapas dan di berikan kehidupan manfaatkanlah waktu yang ada untuk merajut kasih dengannya agar tidak ada penyesalan di kemudian hari”

…..

Seorang wanita muda memakai kemeja putih bercorak garis-garis hitam, ia menggulung lengan bajunya sampai batas di siku dan juga mengikat rambut panjangnya agar tidak mengganggu aktifitasnya, setelah itu ia memakai apron berwarna biru muda. Tanganya mengambil pisau yang ada di depannya dan mulai memotong-motong sayuran. Beberapa saat setelah selesai dengan sayurannya ia merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya. Jarinya menekan angka satu pada layar ponsel, sebuah panggilan cepat yang sudah ia atur.

Panggilan pertama tidak ada jawaban, ia mencoba untuk yang kedua kalinya tapi hasilnya tetap sama, orang yang ia hubungi tidak menjawab panggilannya. Wajahnya terlihat cemberut tapi ia tidak kehilangan akal,  wanita itu membuka akun Line nya dan mengirim pesan.

“hari ini bisakah pulang lebih awal, aku sudah menyiapkan kejutan untuk mu”

Setelah selesai mengirim pesan Line tersebut ia meletakkan ponselnya di atas meja dan mengambil sebuah timun, kemudian memotongnya dengan kasar karena merasa kesal.

“belakangan ini dia selalu sibuk, apa tidak ada waktu buat ku!” Dumel wanita itu dengan wajah cemberutnya.

Berselang beberapa menit ia meraih ponselnya dan melihat pesan yang ia kirim tadi.

“masih belum di baca juga!” Ucapnya sambil menghela napas kemudian wanita itu melanjutkan aktifitas memasaknya.

Ia berkali-kali melihat ponselnya di sela-sela kegiatan memasaknya, jangankan menerima balasan pesan, pesan yang ia kirim tadi saja belum juga di baca padahal ini sudah sejam berlalu. Wanita itu hanya ngedumel sendiri karena kesal.

…..

Sejam sudah berlalu masakannya hampir selesai hanya tinggal menggoreng beberapa ikan. Tiinngg!! Ponselnya berbunyi tanda ada pesan masuk, ia segera meraih ponselnya dan membuka pesan itu, tergurat senyum di wajahnya akhirnya pesan balasan yang ia tunggu-tunggu sedari tadi.

“mian,, aku baru membaca pesan mu, aku meninggalkan ponsel ku di laci tadi”.

“ada kejutan apa?”.

Wanita itu memainkan jari-jarinya di layar ponsel “kalau ku beritahu namanya bukan kejutan” send.

Sementara itu seseorang yang menerima pesan tersebut hanya tersenyum tipis sambil menatap layar ponselnya dan mengetik balasan pesan “baiklah akan ku usahakan pulang cepat, ku harap ini bukan kejutan biasa” send.

Karena asiknya saling berbalas Line wanita itu sampai lupa dengan gorengannya, aroma gosong yang terhirup oleh hidungnya menyadarkan wanita itu akan kerjaannya yang belum selesai. Cepat-cepat ia meletakkan ponselnya dan mematikan kompor gas, di lihatnya ikannya yang telah menggosong dan hitam itu.

“aisshh eottoke aku hanya membeli dua ekor ikan!” Gerutunya seorang diri sambil memindahkan ikan gosong itu dari wajan.

Sementara seseorang di seberang sana sedang menunggu balasan pesan dari wanita itu.

“kenapa tidak ada balasan, apa dia sedang sibuk menyiapkan kejutan untuk ku!” Bathinya dengan tatapan fokus ke layar ponselnya. Sesaat kemudian ia mengalihkan pandangan ke layar monitor laptop yang ada di depannya, dan melanjutkan kembali pekerjaannya.


Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, wanita itu menyajikan makanan yang ia masak tadi dan menata makanan tersebut dengan rapi di meja makan, tidak lupa pula ia memanaskan kembali sup rumput laut yang sengaja ia buat untuk kekasihnya, hari ini adalah hari ulang tahun kekasihnya itu, dengan antusias ia menunggu kekasihnya pulang dari kantor.

…..

Seorang pria sedang berkemas dan merapikan meja kerjanya, ia bergegas keluar dari ruangan kerjanya dan akan segera pulang karena ia sudah berjanji sebelumnya akan pulang lebih awal. Saat hendak memasuki lift beberapa orang menghampirinya dan menahan langkahnya.

“sunbae.. apa kau mau langsung pulang?” Tanya seorang rekan kerjanya dan hanya di jawab dengan anggukan.

Kemudian tiga wanita lain datang belakangan sambil membawa cake dan terdapat tulisan Lee Jong Hyun di atas cake tersebut, tidak lupa pula ada tiga lilin kecil yang di tancapkan di atas cake itu.

“saengil chukkae!!” Seru teman-temannya serentak.

“saengil chukkae sunbae!” Salah satu juniornya memberi selamat ulang tahun padanya.

“ah iya aku hampir lupa kalau hari ini ulang tahun ku!” Bathinnya.

“cah tiup lilinnya dan jangan lupa sertakan harapan mu jong hyun-ssi!” Teman wanitanya menyodorkan cake tersebut pada jong hyun, sebelum meniup lilin jonghyun memejamkan matanya dan memohon sebuah permintaan dalam benaknya, setelah itu ia kembali membuka matanya dan meniup lilin.

“gumawo chingu-ya” ucap jonghyun sambil tersenyum tipis.

Salah seorang temannya menggiring jonghyun masuk ke dalam lift di ikuti teman-temannya yang lain.

“kami sudah membuat reservasi di restoran untuk merayakan ulang tahun mu!”

“haa!! Kenapa tidak bilang dari awal?”

“karena ini kejutan!”

Jonghyun teringat dengan kekasihnya, dia sudah berjanji sebelumnya akan pulang lebih awal.

“tapi aku harus segera pulang”

“ayolah kami sudah merencanakan ini seminggu yang lalu, kami bahkan sudah membayar setengahnya!”

“tapi…!” Ucapan jonghyun terhenti ketika teman wanitanya mengapitkan tangannya pada lengan jonghyun sambil membuat aegyo pada wajahnya dan setengah menggoda jonghyun.

“ayolah jonghyun-ssi kami hanya ingin merayakan ulang tahun mu, kau hanya tinggal duduk manis tanpa membayar sepeserpun, ahh yang paling penting hargai usaha kami!”

Teman-temannya sudah menyiapkan acara ulang tahun untuknya bahkan mereka sudah membayar setengahnya, dan kalau dia menolak, itu hanya akan membuat temannya kecewa, dia tidak sanggup menolak niat tulus teman-temannya itu dan akhirnya menyetujui untuk merayakan ulang tahun bersama rekan kerjanya.

…..

Tiga puluh menit telah berlalu wanita yang bernama Lee Yoo Bi itu masih antusias menunggu kekasihnya. Ia sudah berdandan cukup cantik dan mengenakan dress merah muda yang membuatnya kelihatan cukup anggun.

Menit terus berlalu dan kini sudah hampir sejam ia menunggu tapi, orang yang di tunggu-tunggu tidak juga datang. Ia mengambil ponselnya dan menghubungi kekasihnya yang tidak lain adalah Lee Jong Hyun, tapi tidak ada jawaban dari balik ponsel selain suara operator, ia terus mencoba berkali-kali tapi hasilnya tetap sama.

Ia bahkan memanaskan kembali sup ramput laut buatannya agar tetap hangat. Setelah itu ia kembali menghubungi ponsel jonghyun dan lagi-lagi hanya suara operator yang ia dengar. Karena mulai merasa bosan ia menyalakan televisi dan menonton drama kesukaannya. Untuk sesaat ia melupakan jonghyun karena terlalu serius menikmati drama yang ia tonton.

…..

Di tempat lain jonghyun dan teman-temannya merayakan ulang tahunnya dengan suka cita, ada saja pembahasan yang meraka ceritakan, mulai dari hal serius sampai hal-hal yang aneh dan lucu yang membuat mereka tertawa terbahak-bahak. Situasi ini membuat jonghyun lupa kalau ada seseorang yang sedang menunggunya.

…..

Yoo bi kembali menghubungi ponsel jonghyun tapi hasilnya tetap sama, entah sudah berapa kali ia menelepon.

Kini jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam tapi jong hyun belum kunjung pulang. Ada rasa khawatir yang terlintas di benak wanita itu, namun segera di tepisnya pikiran negatifnya dan berpikir mungkin ada pekerjaan mendadak yang harus di kerjakan jong hyun. Ia mencoba mengirim pesan dari akun LINEnya.

“aku sudah menghubungi mu berkali-kali apa kau sesibuk itu bahkan di jam segini, aku sudah menyiapkan makanan kesukaan mu, hanya ini yang bisa ku berikan di hari ulang tahun mu, saengil chukkae oppa” send.

“kalau sudah pulang hubungi aku” send.

Setelah itu yoo bi tampak menghubungi seseorang “oppa bisa jemput aku di depan apartemen jonghyun?”.

“…..”

“ne jigeumyo ppalli, aku sudah mengantuk!”

“…..”

Yoo bi menutup sambungan teleponnya.

Ia mendekati meja makan dan membuka penutup makan kemudian melihat makanan yang ia masak tadi dengan miris sambil menarik napasnya dengan berat, setelah itu ia menutup kembali makanan itu.

Yoo bi meraih tas hitamnya yang terletak di kursi dan keluar dari apartemen jonghyun. Kletak kletak suara yang di hasilkan dari sepatu hak tingginya terdengar jelas saat melewati koridor bangunan apartemen.

Yoo bi menunggu seseorang di lobi bangunan apartemen untuk beberapa saat, ponselnya berdering dan tertera nama min hyuk di layar ponsel, ia menggeserkan layar ponselnya kekanan dengan ibu jarinya “ne kau sudah sampai kan, aku akan berjalan ke luar!” Ucap yoo bi dan langsung menutup sambungan teleponnya.

Setelah menerima panggilan itu yoo bi berjalan keluar meninggalkan bangunan apartemen yang memiliki lebih dari 10 lantai itu.

Seorang pria bermata sipit yang bernama Kang Min Hyuk sedang menunggu Yoo bi di halaman parkir. Sesaat kemudian seorang wanita yang tidak lain adalah yoo bi  membuka pintu mobilnya dan langsung masuk ke mobil.

Yoo bi langsung menunjukkan wajah cemberutnya pada teman dekatnya itu.

“kenapa lagi dengan mu?”.

“eobseo” jawabnya singkat.

Yoo bi membuka tasnya dan mengambil cermin yang berukuran kecil, ia juga mengeluarkan sebungkus tisu basah dan langsung membersihkan make up yang ada di wajahnya, tentu masih dengan wajahnya yang cemberut.

“apa kau tidak akan menjalankan mobilnya?” Tanya yoo bi dan menghentikan sejenak aktifitasnya.

“pakai dulu selt beltnya!”

“ah iya aku lupa, pegang dulu sebentar!” Yoo bi menyerahkan cermin dan tisu basahnya pada min hyuk, kemudian ia mengenakan selt belt, setelah itu ia mengambil cermin dan tisu basahnya kembali dari tangan temannya.

Min hyuk hanya bisa mendengus melihat kelakuan yoo bi, segera ia menstater mobilnya dan melajukan mobilnya dengan mendadak sehingga membuat Yoo bi kaget.

“yyak!!” Teriak yoo bi yang setengah kaget.

Min hyuk hanya tersenyum geli setelahnya.


Jonghyun dan teman-temannya mulai membubarkan diri dan keluar dari restoran, mereka masih terlihat menikmati pesta kecil yang baru mereka rayakan.

Pada saat yang bersamaan yoo bi menangkap sosok jonghyun yang berada di depan restoran. Terlihat senyum jonghyun yang mengembang.

“dasar pria jahat!” Dumelnya dengan suara yang pelan.

“eoh kau bilang apa?” Tanya min hyuk yang mendengar sekilas ucapan yoo bi.

“eobseo” jawab yoo bi singkat.

Yoo bi mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan membuka akun LINE untuk melihat pesan yang ia kirim pada jonghyun tadi.

“masih belum di baca, aku terlalu bodoh karena mengkhawatirkannya” bathin yoo bi.

…..

Jonghyun memanggil supir pengganti, karena ia meminum minuman beralkohol yang tidak memungkinkan baginya untuk mengendarai sendiri mobilnya.

Jonghyun membuka tas kerjanya yang berwarna hitam dan mengambil ponselnya, begitu mengaktifkan layar ponselnya tertera ikon panggilan tidak terjawab dan juga tertera ikon LINE ia menekan layar ponselnya dan mendapati puluhan panggilan tidak terjawab dari yoo bi, setelah itu ia beralih pada ikon LINE dan membaca pesan yang di kirim yoo bi.

Ia memejamkan matanya sesaat dan menghela napas.


Tidak lama kemudian jonghyun telah sampai di apartemennya dan langsung menuju dapur kemudian membuka penutup makanan dan melihat makanan yang tersaji di atas meja makan. Ia memandang makanan itu dengan iba, sepertinya makanan tersebut belum tersentuh sama sekali.

Jonghyun menghubungi ponsel yoo bi tetapi nomornya sedang tidak aktif.

“kenapa tidak aktif, apa dia marah padaku!” Gumam jonghyun.

…..

Setelah sampai di  kontrakan yang sangat sederhana Yoo bi melihat ponselnya dan ternyata ponselnya kehabisan daya segera ia mencharger telepon genggamnya tanpa mengaktifkan ponselnya.

Setelah itu ia langsung mengganti dressnya dengan kaos pendek biasa dan merebahkan dirinya di atas tempat tidur, pandangannya fokus menatap langit-langit kamarnya, dan teringat kembali saat ia melihat jonghyun keluar dari restoran bersama rekan-rekan kerjanya. Karena hari yang sudah semakin malam dan rasa lelah perlahan yoo bi menutup matanya dan tertidur.


Pagi-pagi sekali jong hyun sudah bangun dari tidurnya dan memanaskan kembali sup rumput laut buatan yoo bi, dan juga menggoreng kembali ikan yang sebelumnya sudah di masak agar tetap terasa hangat, dua menu itu menjadi menu sarapannya pagi ini. Sebelum memakan sup rumput laut dan ikan goreng tersebut, ia menyicipi sedikit sup rumput laut kemudian mengambil foto terlebih dahulu, foto kedua adalah foto selfienya sambil memamerkan dua menu sarapannya tidak lupa juga ia tersenyum lebar sehingga tampak jelas lesung pipinya. Setelah itu ia mengirim kedua foto tersebut ke akun LINE yoo bi.

“terimah kasih sudah memasakkan sup rumput laut untuk ku, rasanya sangat enak!” Send, ia juga mengirim stiker lucu.

“untuk yang tadi malam aku benar-benar minta maaf, aku akan menjelaskannya setelah kita bertemu, saranghae chagi-ya!” Send.

Setelah itu jonghyun menyantap sup ramput laut itu dengan lahap.

…..

Sementara itu di tempat lee Yoo bi berada dia baru bangun dari tidurnya, merenggangkan otot-ototnya terlebih dahulu dan beranjak dari tempat tidurnya dan meneguk segelas air minum, kemudian ia menuju ke kamar mandi dan membasuh wajahnya terlebih dahulu, setelah itu ia menyikat giginya.

Kemudian ia mengambil ponselnya di atas meja, mencabut kabel chargernya dan mengaktifkan ponselnya.

Begitu ponselnya aktif pesan LINE yang di kirim jonghyun langsung masuk, ia segera membaca pesan itu dan tersenyum tipis saat melihat foto jonghyun terpampang di ponselnya.

“cih lihatlah senyumnya, kalau sudah begini marah ku langsung hilang” ucapnya.

kemudian ia membalas pesan itu “hari ini aku shift sore dan pulang malam, kalau mau bertemu tunggu saja di cafe” send.

Tiinngg ponsel jonghyun berbunyi dan membaca pesan balasan dari Yoo bi kemudian ia membalas kembali “baiklah aku akan menunggu, bahkan kalau sampai pagi pun aku akan menunggu mu sampai pulang kerja” send.

“dia mulai lagi” gumam yoo bi.

“kalau kali ini tidak datang tepat waktu, jangan menemui ku lagi!” Send.

Jonghyun hanya tersenyum sendiri membaca pesan dari kekasihnya itu.


“kau tidak mau memberitahu ku apa yang terjadi tadi malam?” Tanya min hyuk ke pada yoo bi.

“memangnya apa yang sudah terjadi heoh?” Yoo bi balik bertanya kepada temannya itu seolah-olah tidak mengerti.

“baiklah kalau tidak mau cerita, tidak masalah buat ku” decak min hyuk kesal.

Seorang pelanggan memasuki cafe dan menuju kasir untuk memesan kopi, yoo bi yang merupakan barista di cafe tersebut langsung menanyai pelanggannya.

“mau pesan apa tuan?” Tanya yoo bi dengan sopan.

“satu manggo juice dan seporsi sandwich, jangan lupa taruh krim di atas juice nya!” Ucap pelanggan itu yang tidak lain adalah Lee Jong Hyun.

“kau selalu saja meminta yang aneh-aneh, juice dan krim bagaimana nanti rasanya?”.

“mungkin rasanya asem-asem manis seperti dirimu!” Jonghyun mulai menggoda kekasihnya itu.

“heii apa kalian sedang berkencan, ini tempat kerja, yoo bi-ya masih ada pelanggan lain yang harus kau layani!” Celoteh min hyuk yang merasa ternganggu dengan kehadiran jonghyun.

“ne ne arraseo, baiklah tuan saya akan segera membuat pesanan anda chakkaman!” Yoo bi mulai membuat pesanan jonghyun, dan tidak butuh waktu lama satu juice manggo dan seporsi sandwich sudah siap ia segera memberikannya pada jonghyun. Setelah itu jonghyun duduk di salah satu bangku yang sudah tersedia, dan mengawasi kekasihnya yang sibuk menyiapakan pesanan para pelanggan.

Cukup lama jonghyun menunggu di cafe itu, ia sengaja berlama-lama di sana hanya menunggu kekasihnya selesai bekerja.

Karena hari ini yoo bi mendapat giliran kerja sore ia harus pulang pukul sepuluh malam, tidak terasa tiga jam sudah jonghyun menunggu yoo bi di cafe. Jam menunjukkan pukul sepuluh malam akhirnya jam kerja yoo bi berakhir, ia bergegas mengganti pakaiannya dan pergi bersama jonghyun.

Mereka mengunjungi taman yang terdapat di sekitar sungai han, jonghyun sengaja membawa yoo bi ke sana karena rasa bersalahnya.

Mereka berdua berjalan pelan menyusuri taman sambil bergandengan tangan.

“soal yang semalam aku benar-benar minta maaf yoo bi-ya, rekan-rekan kerja ku juga sudah membuat kejutan untuk pesta ulang tahun ku, jadi aku tidak ingin mengecewakan mereka!” Jonghyun mencoba menjelaskan situasinya pada yoo bi.

“jadi begitu. Lalu tidak masalah kalau kau membuat ku kecewa eoh!” Yoo bi menghentikan langkah kakinya dan menatap tajam jonghyun.

“bukan begitu maksud ku”

“lalu!”

“walaupun kemarin malam aku melewatkan waktu makan malam bersama mu, tapi sebagai gantinya kita bisa kencan kan malam ini, tapi berbeda masalahnya dengan rekan kerja ku, kalau aku menolak ajakan mereka belum tentu malam ini kami bisa merayakannya, mereka sudah mengatur jadwal jauh-jauh hari itu sebabnya aku tidak bisa menolak ajakan mereka, apa sekarang kau sudah mengerti!”

“arraseoyo,, kenapa serius sekali menjelaskannya”

“aku hanya tidak ingin kau salah paham”

“baiklah karena sudah membawa ku kencan malam ini, maka aku akan memaafkan mu!” Yoo bi menunjukkan senyum manisnya bertanda kalau ia sudah tidak marah lagi pada kekasihnya itu.

Keduanya kembali melanjutkan langkah kaki mereka dan masih menyusuri jalan di taman itu dengan tangan yang masih saling bergandengan. Suasana semakin romantis karena dengan tiba-tiba kembang api yang berwarna-warni menghiasi gelapnya langit.

“uwahh!!” Decak kagum yoo bi yang mendongakan kepalanya melihat langit yang berwarna-warni akibat letusan dari kembang api.

“kembang apinya sangat cantik benarkan!” Ucap jonghyun sambil menatap lekat yoo bi, dan yoo bi hanya mengangguk sekilas sambil terus melihat pecahan kembang api.

“sangat cantik seperti mu” ucap jonghyun lagi, seketika pandangan yoo bi langsung mengarah ke jonghyun.

“jinjja,, katakan sekali lagi!”

“kau sangat cantik sama seperti kembang api itu, kau juga memancarkan cahaya terang seperti kembang api itu!”

“wahhh kau sangat pintar sekali kalau menggombal!” Ucap yoo bi sambil memukul pelan dada bidang jonghyun.

“tapi, aku tidak ingin menjadi cahaya seperti kembang api itu, karena ia hanya terpancar sebentar kemudian ia akan menghilang, aku ingin menjadi cahaya yang terus menerangi hati mu!” Ucap yoo bi lagi sambil terus tersenyum.

Jonghyun mencubit gemas kedua pipi yoo bi “sekarang kau juga sudah pintar  menggombal eoh!” Dan melepaskan cubitannya.

“tentu saja itu karena kita sudah dua tahun berpacaran dan aku mempelajarinya dari mu”

“heol!” Decak jonghyun tidak percaya dan kemudian tertawa lepas di ikuti yoo bi yang juga tertawa.

Kedua pasangan ini sangat terlihat romantis dan juga serasi.


Waktu terus berlalu hari berganti hari, minggu pun terus berganti, dan bulan pun terus berlalu, hubungan jonghyun dan yoo bi tidak sehangat seperti sebelumnya, bukan karena ketidaknyamanan diantara keduanya, bukan karena adanya orang ketiga, ataupun bukan karena merasa bosan dengan hubungan yang mereka jalani. Beberapa bulan belakangan ini jong hyun terlalu sibuk dengan pekerjaannya sampai-sampai tidak punya waktu untuk berkencan dengan yoo bi. Lee Yoo bi mengerti akan kesibukan kekasihnya itu, bahkan sekarang ia sudah memaklumi kalau panggilan teleponnya di abaikan dan pesan LINE nya terlambat di balas. Tidak ada yang bisa di lakukannya selain mengerti dengan kesibukan jonghyun.

“sepertinya beberapa minggu belakangan ini… ah bukan tapi sudah beberapa bulan belakangan ini jonghyun jarang makan siang di sini dan juga jarang menunggu mu sampai selesai berkerja, apa kalian sedang bertengkar?” Tanya min hyuk pada yoo bi.

“ani,, dia sedang sibuk dengan pekerjaannya, aku tidak tau jenis pekerjaan apa yang menyita begitu banyak waktunya!” Jawab yoo bi tanpa menoleh kang min hyuk dan malah fokus ke layar monitor melihat hasil penjualan hari ini.

“kau selalu saja tidak mau berbicara padaku tentang hubungan kalian berdua”

“kenapa aku harus menceritakan kisah asmara ku pada mu, apa itu penting buat mu!” Kini yoo bi menatap sinis ke arah min hyuk.

“apa tidak boleh aku mengetahuinya walaupun hanya sedikit! Kita sudah berteman cukup lama, aku hanya khawatir kalau pada akhirnya hubungan kalian tidak berjalan lancar!”

“kenapa kau berkata seperti itu, apa kau punya masalah dengan kami!” Ucap yoo bi dengan kasar.

“bukan begitu, aku hanya tidak yakin, dia itu seorang pekerja kantoran di perusahaan terkenal, kau juga tau karyawan wanitanya juga cantik-cantik!”

“ahhh jadi maksud mu, kalau aku tidak cocok dengannya karena hanya seorang barista yang bekerja di cafe biasa dan tidak berpenampilan menarik, dan juga memiliki wajah yang pas-pasan begitu!”

Min hyuk menyadari kalau yoo bi sudah mulai marah dan mundur selangkah.

“tapi wanita biasa ini telah mencuri hati mu kan! kalau seorang barista biasa seperti ku ini saja tidak cocok menjalin hubungan dengan pegawai kantoran, jadi bagaimana mungkin aku bisa menjalin hubungan dengan mu yang merupakan orang kaya yang orang tuanya memiliki restoran terkenal dan memiliki cabang hampir di seluruh seoul, jadi berhentilah bekerja di sini dan kembali ke asal mu!” Pekik yoo bi di akhir kalimatnya.

“aku sudah mengatakan pada mu dari awal kalau aku tidak menyukai mu, sadarlah ini sudah hampir tiga tahun, dan aku juga sudah punya kekasih, wanita bukan hanya aku seorang di dunia ini, min hyuk-ah aku sangat berterima kasih pada mu karena sudah menunggu ku terlalu lama, tapi aku benar-benar tidak bisa, walaupun pada akhirnya hubungan ku dengan jong hyun berakhir, aku tetap tidak bisa menerima mu!” Ucap yoo bi dengan lirih.

“aku tidak peduli berapa lama pun harus menunggu, sebelum kau belum resmi menikah aku akan tetap menunggu mu!” Ucap min hyuk dengan tegas sambil melepaskan apronnya dan meletekkannya dengan kasar di atas meja, kemudian meninggalkan yoo bi sendiri.

Yoo bi hanya bisa menghela napasnya dan kembali menghitung pendapatan hari ini.


Lee Yoo Bi memegang ponselnya dan menghubungi jonghyun namun seperti biasa, jonghyun tidak langsung menjawab panggilan ponsel Yoo bi. Dengan inisiatif nya sendiri yoo bi memutuskan untuk mendatangi apartemen jonghyun, karena ini akhir pekan sudah pasti jonghyun akan berada di apartemennya.

…..

Beberapa menit kemudian Lee Yoo Bi sudah sampai di apartemen jonghyun, karena sudah mengetahui kode sandinya ia langsung masuk begitu saja.

“oppa! Jonghyun oppa!!” Seru yoo bi memanggil jonghyun, tapi tidak ada jawaban, yoo bi terus menyusuri ruangan mencari si pemilik ruangan apartemen.

“apa dia tidak berada di rumah!” Bisik yoo bi.

Kemudian yoo bi menuju ke kamar dan ternyata jonghyun masih tertidur dengan pulasnya. Yoo bi menggeleng-gelengkan kepalanya dan melangkah menuju jendela kemudian membuka tirainya, seketika sinar matahari masuk menembus jendela kaca dan menerangi kamar. Sinar matahari yang terik itu menyinari wajah jonghyun dan membuatnya terbangun.

Jonghyun menyipitkan sebelah matanya karena merasa silau, bukannya langsung bangun ia malah menarik selimutnya dan menutup seluruh tubuhnya kemudian melanjutkan tidurnya.

Yoo bi mendengus dan menarik selimut tebal itu dengan kasar.

“apa kau tidak bangun? ini sudah jam sebelas siang!”

Jonghyun masih belum mau bangun dari tidurnya dan malah mengambil bantal yang ada di sampingnya dan menutupi wajahnya.

“yyak ireona!!” Pekik Yoo bi sambil menarik-narik bantal yang di pegang jonghyun. Tarik-menarik pun terjadi, sampai jonghyun menarik dengan kuat bantal itu, sehingga yoo bi kehilangan keseimbangan dan terjatuh tepat di atas tubuh jonghyun. Tidak ingin menyiakan kesempatan jonghyun langsung memeluk Yoo bi dengan mata masih tertutup.

Yoo bi terlihat salah tingkah, untuk sesaat ia terdiam dalam pelukkan kekasihnya, hingga di detik berikutnya ia menarik dirinya dari pelukkan jonghyun tapi, jonghyun enggan melepaskannya.

“tetaplah seperti ini sebentar, aku sangat merindukanmu!” Ucap jonghyun lirih dan matanya mulai terbuka perlahan.

Jantung yoo bi terasa berdetak dengan cepat dan berdebar-debar, sekali lagi dia mencoba untuk melepaskan dirinya dari jonghyun. Kali ini jonghyun melepaskan pelukkannya dan memiringkan tubuhnya dengan malas, kemudian menatap Yoo bi dengan mata yang masih terlihat mengantuk.

Ia hanya menatap lekat Yoo bi yang berdiri di depannya sambil tersenyum dan kemudian ia benar-benar bangun dari tidurnya dan duduk.

“kenapa melihat ku seperti itu?” Tanya yoo bi yang malah merasa takut dengan tatapan jonghyun.

Jonghyun pun berdiri dan melangkah mendekati Yoo bi, sementara yoo bi terus melangkah mundur menghindari jonghyun.

“a apa yang ingin kau lakukan?” Tanya yoo bi gugup.

“karena kau mengganggu tidur ku, aku tidak akan melepaskan mu, di kamar ini hanya ada kita berdua!” Jonghyun tersenyum jahil dan menatap lekat-lekat wajah yoo bi tanpa mengedipkan matanya.

Yoo bi tidak bisa menghindar lagi karena sudah terpojok dengan dinding di belakangnya, sementara jonghyun terus berjalan pelan dan kini sudah semakin dekat dengan posisi yoo bi. Yoo bi menundukkan kepalanya dan memejamkan matanya, dia mulai berpikiran liar tapi, apa yang terjadi tiba-tiba jonghyun mengubah arah langkahnya dan membuka pintu kamar, kemudian keluar dari kamar tanpa berbicara sepatah kata pun dan langsung menuju ke kamar mandi.

Yoo bi langsung membuka matanya dan merasakan jantungnya yang berdebar-debar.

“hufffttt apa-apaan dia itu” celoteh yoo bi.


Selagi jonghyun mandi yoo bi menyiapkan makan siang untuk mereka berdua, dia hanya memasak dengan bahan yang hanya tersedia di sana.

Jonghyun keluar dari kamar mandi, hanya mengenakan kaos putih polos dan celana pendek selutut, ia berjalan pelan menuju meja makan sambil mengeringkan rambut basahnya dengan handuk kecil.

Ia mengalungkan handuk kecilnya di leher, terlihat rambut ikalnya yang masih acak-acakkan, dan duduk di meja makan di mana di atas meja tersebut sudah tersusun beberapa makanan sederhana tapi sangat mengunggah selera.

Tanpa berlama-lama lagi ia langsung menyantap makanan yang sudah tersedia, padahal Yoo bi sedang keluar sebentar.

Ketika yoo bi kembali ke apartemen dia melihat jong hyun yang sudah selesai makan.

“heol oppa!!”

“wae”

“kau ini tega sekali, seharusnya kita makan sama-sama, aku hanya keluar sebentar membeli kecap!” Yoo bi mendekati meja makan dengan kecap yang di pegangnya.

“ku kira kau sudah pulang!”

“yeee!! Mana mungkin aku pulang setelah memasak semua ini, oppa pikir aku ini pembantu!” Yoo bi meletakkan kecapnya dengan kasar di atas meja.

“jangan marah ne, cah duduk lah!” Jonghyun menarik sedikit kursi dan mempersilahkan yoo bi untuk duduk.

“aku akan menemani mu makan sampai selesai!” Ucap jonghyun yang juga ikut duduk tepat di depan yoo bi dan menumpukan dagunya pada kedua tangannya sambil tersenyum manis.

“aku sudah tidak berselera” yoo bi kelihatan tengah merajuk dan memalingkan wajahnya.

“aigoo jangan seperti anak kecil heoh”

“oppa bagaimana kalau kita berjalan-jalan hari ini!” Ucap yoo bi tiba-tiba dengan semangatnya.

“aku sangat lelah, hanya hari ini aku bisa beristirahat, mian yoo bi-ya, belakangan ini pekerjaan ku sangat banyak, lihatlah ini!” Jonghyun menunjukkan kantung matanya yang membesar karena terlalu sering bergadang untuk menyelesaikan pekerjaannya.

“geurae arraseo, beristirahatlah hari ini” yoo bi mencoba mengalah dan mengerti dengan kesibukan kekasihnya.

“kau tidak marah kan?”

“aniyo, oppa tidak bisa mengabaikan pekerjaan demi aku kan”

“gomawo, kau selalu mengerti kondisi ku”

“tentu saja kita ini sepasang kekasih, harus saling memahami dan saling mengalah!”

Jonghyun hanya menanggapi ucapan Yoo bi dengan senyuman.


Yoo bi kembali pulang ke kontrakannya karena gagal mengajak jonghyun untuk kencan, ia juga tidak berkerja hari ini.

Akhir pekan yang seharusnya di nikmati untuk berlibur dan bersenang-senang tapi, ia malah berdiam diri di rumah.

Fikirannya mulai melayang-layang membayangkan hubungannya akhir-akhir ini. Mereka jarang bertemu, jarang menghubungi satu sama lain, ia berpikir apakah mungkin jonghyun sudah mulai bosan dengan hubungan mereka, dan membuat alasan sibuk bekerja untuk menghindarinya, tidak ada jawaban pasti yang terpikir olehnya.

Yoo bi meraih kalender meja yang terletak di atas meja dan melihat tanggal yang sudah ia tandai kemudian ia tersenyum-senyum sendiri sambil memeluk kalender meja itu.

Tinggal beberapa hari lagi, hari yang paling di nantikan setiap pasangan, yah hari kasih sayang. Dimana setiap pasangan kekasih akan merayakan valentine day, mereka bisa menunjukkan rasa kasih sayang mereka dengan cara yang berbeda-beda, atau ada juga yang menyatakan rasa cinta mereka pada hari itu.

Bagi Lee Yoo Bi ini bukan hari kasih sayang biasa, selain merayakan valentine day, pada hari itu mereka juga akan merayakan hari jadi mereka yang sudah beranjak dua tahun.

Lee Yoo bi sudah memiliki rencana untuk merayakannya dengan jonghyun, ia sengaja yang akan membuat kejutan karena sudah pasti jong Hyun tidak akan mempunyai waktu untuk mengurusi hal semacam ini, apalagi dengan kesibukan kekasihnya itu.

Yoo bi mengingat kejadian dua tahun yang lalu di mana jonghyun menyatakan perasaannya pada yoo bi.

Flash Back

Belakangan yoo bi selalu menerima paket bunga dari seseorang yang ia tidak ketahui, berapa kali pun ia mencoba bertanya pada kurir bunga, tapi kurir tersebut tidak pernah mau memberitahunya siapa pengirim bunga itu.

Sampai pada satu hari si pengirim bunga menyelipkan sepucuk surat di antara bunga-bunga itu, yoo bi membaca surat itu dan akhirnya rasa penasarannya selama ini akan berakhir, sebab dalam surat tersebut si pengirim bunga yang sebenarnya ingin menemuinya secara langsung.

…..

Lee Yoo Bi sudah menunggu di sebuah restoran yang kelihatan sangat mewah, sepanjang penantiannya ia kelihatan sangat gusar, dan berkali-kali meneguk air putih yang ada di hadapannya.

“annyeonghaseo yoo bi-ssi!” Sapa seorang pria dari belakang.

Lee Yoo Bi langsung memutarkan sedikit kepalanya kebelakang untuk melihat siapa gerangan yang menyapanya dan seketika itu ia langsung berdiri.

“an annyeonghaseo… Kau kenapa bisa ada di sini?” Tanya yoo bi, ia tidak asing dengan pria tersebut karena merupakan pelanggannya di cafe.

“ahh aku ada janji di tempat ini”

Yoo bi melihat pria itu yang tidak lain adalah Lee Jong Hyun sedang membawa sebuket bunga mawar putih.

“apa kau ingin menemui kekasih mu?” Tanya yoo bi ingin memastikan, pasalnya ia sudah menyukai jonghyun saat pertama kali jonghyun mengunjungi cafe tempat ia bekerja.

“bukan kekasih, tapi seorang wanita yang ku sukai!” Jawab jonghyun seadanya dan ucapan itu justru membuat yoo bi patah semangat.

“ige, ku harap kau menyukai bunga ini!” Jonghyun memberikan bunga mawar putih itu sambil mengembangkan senyumnya.

Lee Yoo Bi tampak bingung dan ragu-ragu menerima bunga pemberian jonghyun.

“ambilah, aku sengaja membelinya untuk mu. Dan mau kah kau kencan dengan ku!” Ucap jonghyun dengan tegas.

Jonghyun melihat ekspresi wajah yoo bi yang syok dan mencoba untuk meyakinkannya.

“aku tau kau pasti kaget karena aku mengatakannya dengan tiba-tiba, selama ini yang selalu mengirim mu bunga itu adalah aku, aku tertarik pada mu saat pertama kali datang ke cafe, dan setelah itu aku terus datang ke sana hanya untuk melihat dan memperhatikan mu secara diam-diam!”

“hahahha… Aku masih tidak percaya, apa yang membuat mu tertarik eoh?”

“kau wanita yang ceria dan juga ramah, semua yang ada pada dirimu aku menyukainya!”

Yoo bi meminum sedikit air putih untuk mengatur pikirannya, ia masih tidak percaya apakah ini nyata atau hanya mimpi.

“yoo bi-ssi bagaimana, apa kau mau kencan dengan ku?” Tanya jonghyun sekali lagi.

“chakkan apa ini nyata!” Yoo bi memukul-mukul pipinya, sementara tangan kanannya memegang sebuket bunga yang sudah ia terima sebelumnya.

Jonghyun hanya tertawa kecil “tentu saja ini nyata!”

“baiklah mari kita berkencan mulai hari ini!” Ucap yoo bi dengan yakin dan semangatnya.

“heol kenapa kau langsung menjawabnya?”

“aku tidak perlu memikirkannya lagi karena, selama ini aku juga memperhatikan mu diam-diam, aku juga sangat senang karena kau selalu datang ke cafe, dan kadang sedikit kesal sebab kau selalu memesan menu yang aneh-aneh yang tidak ada di daftar!”

“walaupun begitu kau tetap melayani pelanggan itu dengan sopan dan ramah benarkan!”

“ne itu karena kau pelanggannya, tapi aku tidak yakin kalau itu orang lain hehehe!!”

“ini malam valentine yang indah kan, aku sengaja memilih hari ini untuk menyatakan cinta ku pada mu, oh yah silahkan duduk dan mari kita pesan makanan yang kau suka!”

Perasaan Yoo bi saat ini sangat tidak menentu, ia tidak pernah menduga kalau selama ini pria yang ia sukai diam-diam juga menyukainya.

Flash Back End


Jonghyun sedang berjalan-jalan di sekitar mall, ia baru selesai menemui salah satu kliennya. Ia melihat dekorasi mall yang tidak biasa, sesaat kemudian ia baru teringat kalau sebentar lagi hari kasih sayang.

Dia berencana membuat kejutan untuk yoo bi kekasihnya tapi, mengingat pekerjaannya yang deadline dia tidak mungkin punya cukup waktu untuk menyiapkan kejutan. Dia terus berputar otak apa yang harus di lakukannya, mengingat belakangan ini mereka jarang bertemu. Paling tidak pada hari itu ia bisa meluangkan waktunya untuk kekasihnya dan merayakan hari valentine bersama-sama. Sekuat apapun dia berfikir ia tidak menemukan jalan keluar.


Yoo bi sudah menjalankan rencananya untuk membuat kejutan dan juga untuk merayakan hari valentine bersama jong hyun. Tentu dia tidak mengerjakannya sendiri, kang min hyuk temannya itu menawarkan diri untuk membantu yoo bi, walau dalam hatinya ia sangat cemburu tapi niat utamanya adalah untuk membantu yoo bi.

Karena koneksi yang di miliki min hyuk ia berhasil menemukan tempat yang cocok untuk merayakan hari valentine. Sebuah taman yang berada di pinggiran kota, yoo bi dan min hyuk menghias taman itu dengan memasang beberapa balon dan juga terdapat alat pemanggang di sana, yoo bi juga berencana akan memanggang daging dan menikmati malam indah sambil menatap langit yang di penuhi bintang.

“gomawo min hyuk-ah kau sudah membantu ku sejauh ini, walaupun aku sudah bersikap jahat padamu!” Yoo bi tampak sedikit menyesal pada temannya itu.

“gwanchana, malam ini aku akan berusaha mencari yeoja lain agar tahun depan aku juga bisa merayakan valentine day”

“seharusnya kau sudah mencari yeoja-chingu dari dulu”

“aku masih berharap kalau kalian itu berpisah!”

“yyak jangan berkata seperti itu, kau jahat sekali!”

“hahah aku cuma bercanda, baiklah semuanya sudah selesai kan, tinggal beberapa jam lagi malam tiba, apa masih ada yang kurang?”

Yoo bi melihat sekelilingnya dan ia rasa semuanya sudah cukup, tidak perlu terlalu berlebihan, yang penting adalah kehadiran sang kekasih.

“ku rasa suda cukup”

“hmmm baiklah, aku sudah meminta pada pihak penjaga taman agar kawasan yang ini di jaga agar tidak ada orang yang melintas, jadi kau bisa pulang dan berdandan dengan sangaaaattt cantik” goda min hyuk.

“arraseo jeongmal gomawo min hyuk-ah!” Ucap yoo bi dengan tulus.

Setelah itu keduanya pergi dari taman tersebut.


Yoo bi menghubungi ponsel jonghyun untuk mengingatkan kembali pada kekasihnya itu agar tidak lupa untuk datang ke taman yang sudah ia sebutan lebih dulu.

“ne arraseo aku sedang bersiap-siap pulang sekarang!” Ucap jonghyun dari balik ponselnya.

“heol apa oppa masih di kantor?” Tanya yoo bi dari balik ponselnya.

“aku sedang berjalan menuju parkiran,  kkokjokmal tidak mungkin aku tidak datang, kau sudah menyiapkan semuanya, aku hanya akan telat sedikit!”

“baiklah aku akan menunggu, lihat saja kalau oppa sampai tidak datang!” Yoo bi mencoba mengancam jonghyun dari balik telepon.

“ne ne arraseo, aku tutup dulu teleponnya aku sudah berada di dalam mobil” jonghyun memutus sambungan ponselnya, dan menyalakan mesin mobilnya. Saat hendak ingin menginjak pedal gas mobil, ponselnya berdering dan ia segera menjawab panggilan telepon itu.

“yeobseo sajangnim!”

“…..”

“ah ne saya akan segera ke sana” jonghyun mematikan mesin mobilnya dan bergegas kembali masuk ke gedung kantor. Sekarang ia mulai khawatir akan sangat terlambat untuk menemui yoo bi.

…..

Setelah sampai di ruangan direktur, jonghyun di marahi habisa-habisan karena ada salah satu berkas laporan yang memiliki kesalahan fatal.

Ia di paksa untuk segera menyelesaikan laporan itu malam ini juga, karena berkas itu sangat di butuhkan untuk esok hari.

Ia merogoh sakunya mencari ponselnya dan ingin menghubungi ponsel yoo bi, tapi ternyata ponselnya tertinggal di mobil, ia terlalu malas untuk turun ke area parkiran dan melanjutkan pekerjaannya untuk menyelesaikan laporan secepat mungkin.

…..

Sementara itu yoo bi sudah lama menunggu kedatangan jonghyun di taman, ia juga menghubungi ponsel jonghyun berkali-kali tapi tidak ada jawaban.

“kali ini apalagi alasannya!” Gumamnya sambil menatap layar ponsel.

Ia merasa iri dengan pasangan-pasangan kekasih yang ia lihat di sekitar taman, sementara ia hanya sendiri menunggu seseorang yang selalu tidak menepati janjinya.

Hari semakin malam tapi taman tempat ia berada saat ini semakin ramai, tapi walaupun begitu ia merasa kesepian. Yoo bi memutuskan untuk pergi dari tempatnya karena merasa jengah.

Kecewa itulah yang ia rasakan saat ini, ia berjalan dengan gontai, semangatnya sudah tidak ada lagi, perasaannya bercampur aduk, kecewa, marah dan emosi. Tatapannya kosong, fikirannya melayang entah kemana ia tidak fokus lagi dengan langkahnya, karena ketidak fokusannya ia hanya asal melangkah menyeberangi jalan raya yang ramai,  satu pengendara mobil tidak bisa mengendalikan mobilnya karena tiba-tiba yoo bi menyeberangi jalan raya. Brrrrrukkkk kecelakaan pun tidak terhindari, yoo bi tertabrak mobil itu dengan keras, si pengemudi segera turun dari mobil dan langsung menghubungi ambulans, secepat kilat orang-orang sudah berkerumun melihat yoo bi yang terbaring tidak sadarkan diri dan tubuhnya di penuhi darah.


Polisi lalu lintas mengamankan jalan di mana kecelakaan tadi terjadi, saat ini yoo bi sudah berada di rumah sakit, begitu pun dengan pengendara mobil yang bertanggung jawab atas kecelakaan yang terjadi, ia juga di mintai keterangan oleh pihak kepolisian tapi ia bersikeras kalau ia tidak bersalah karena Yoo bi yang tiba-tiba muncul di jalan raya.


Lee Jong Hyun tiba di taman di mana yoo bi menunggu  dia sebelumnya, jonghyun mengedarkan pandangannya mencari sosok Lee Yoo Bi tapi tidak berhasil menemukannya, ia pun menghubungi ponsel yoo bi, ia kaget saat terdengar suara seorang pria yang menjawab panggilannya. Setelah mendengar perkataan dari balik ponsel ia sangat kaget dan segera melesat kan mobilnya menuju rumah sakit.

Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit ia terus menangis .

Sesampainya di rumah sakit ia berlari sekencang mungkin mencari yoo bi. Di depan ruangan pasien dua polisi sudah menunggunya. Tidak lama kemudian dokter pun keluar dari ruangan dan jonghyun langsung menanyakan keadaan yoo bi, sekali lagi ia tidak sanggup menahan tangisnya.


Foto yoo bi terpampang di atas meja dengan dupa di depannya, dan seorang lelaki paruh baya mengenakan pakaian serba hitam dan juga pita hitam bergaris putih terpasang di lengannya.

Orang-orang mulai berdatangan silih berganti di rumah duka. Mereka datang penuh haru kesedihan.

jonghyun tidak kala sedih dari keluarga yang di tinggalkan, matanya memerah karena terlalu lama menangis.

Min hyuk yang mendapat kabar duka langsung mendatangi kediaman keluarga Lee Yoo Bi, ia tidak percaya teman sekaligus wanita yang ia cintai telah tiada, baru semalam ia melihat wajah ceria temannya itu, tapi sekarang ia malah melihat temannya terbaring di peti mati. Tangisnya pun pecah tidak terkendali. Bagaimana bisa dalam semalam kejadian buruk seperti ini terjadi.


Beberapa hari kemudian setelah proses pemakaman, jonghyun tentu saja masih kelihatan sedih.

Ia merenung seorang diri di kamar Yoo bi, tempat kekasihnya dulu tinggal sebelum memutuskan untuk mengontrak sebuah kamar kecil di seoul.

Ia menatap kotak kecil berwarna merah hati yang di pegangnya dan membuka perlahan kotak tersebut, sebuah cincin dengan permata kecil di atasnya, ia tersenyum getir menatap cincin itu dan lagi-lagi air mata mengalir di kedua pipinya.

Flash Back

“saengil chukkae!!” Seru teman-temannya serentak.

“saengil chukkae sunbae!” Salah satu juniornya memberi selamat ulang tahun padanya.

“ah iya aku hampir lupa kalau hari ini ulang tahun ku!” Bathinnya.

“cah tiup lilinnya dan jangan lupa sertakan harapan mu jong hyun-ssi!” Teman wanitanya menyodorkan cake tersebut pada jong hyun, sebelum meniup lilin jonghyun memejamkan matanya dan memohon sebuah permintaan dalam benaknya.

“aku harap tahun ini masih di beri kesempatan untuk bernapas dan tetap  hidup, aku ingin terus berada di sampingnya, yoo bi-ya tunggu aku, kita akan hidup bersama-sama dan saling melengkapi” setelah itu ia membuka matanya dan meniup lilin.

…..

Jonghyun sedang berjalan-jalan di sekitar mall, ia baru selesai menemui salah satu kliennya. Ia melihat dekorasi mall yang tidak biasa, sesaat kemudian ia baru teringat kalau sebentar lagi hari kasih sayang.

Dia berencana membuat kejutan untuk yoo bi kekasihnya tapi, mengingat pekerjaannya yang deadline dia tidak mungkin punya cukup waktu untuk menyiapkan kejutan. Dia terus berputar otak apa yang harus di lakukannya, mengingat belakangan ini mereka jarang bertemu. Paling tidak pada hari itu ia bisa meluangkan waktunya untuk kekasihnya dan merayakan hari valentine bersama-sama. Sekuat apapun dia berfikir ia tidak menemukan jalan keluar, sampai ia melihat stand kecil di depannya, ia mendekati stand itu dan melihat cincin-cincin nan cantik dan berkilau seketika senyumnya mengembang, ia melihat cincin-cincin itu satu persatu dan mendapat satu yang ia rasa cocok di jari mungil yoo bi. Di hari valentine nanti ia berencana ingin melamar kekasihnya itu.

Flash Back End

Tn.Lee menghampiri jong hyun yang duduk termenung, Tn.Lee mencoba menghibur jonghyun, walaupun saat ini dirinya juga sedang kehilangan.

“jonghyun-ah kau harus tegar”

“ahjussi ini semua salah ku!” Ucap jonghyun di sela-sela isak tangisnya.

“harusnya malam itu aku tidak terlambat menemuinya, joesonghapnida ahjussi jeongmal joesonghapnida!”

“sudahlah jangan menyesalinya, ini semua sudah takdir tuhan!” Tn.Lee memeluk jonghyun dan membiarkan jonghyun terus menangis di pelukkannya.


Sebulan sudah berlalu, jonghyun mengemasi barang-barangnya ia mengundurkan diri dari pekerjaannya, ia meletakkan kardus kecil ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya ke suatu tempat.

Sebuah tempat pemakaman, ia berdiri di depan batu nisan sambil membawa sebuket bunga dan meletakkannya di atas makam itu.

Jonghyun berlutut di makam itu dan merasa sangat menyesal.

“yoo bi-ya aku datang untuk menemui mu, aku tau ini sangat terlambat untuk mengatakannya, yoo bi-ah aku sangat sangat mencintai mu, maaf kan aku karena selama ini tidak punya waktu untuk bersamamu!” Butiran air mata menetes membasahi pipinya, jonghyun meletakkan kotak kecil yang berisi cincin di atas makam Lee Yoo Bi.

“aku membeli cincin ini untuk mu tapi, aku tidak sempat memakaikannya di jari mu, ku harap kau tenang di alam sana, maaf kan aku dan terima kasih untuk cinta mu dan juga terima kasih karena selalu mengerti dengan kesibukanku, seharusnya kau marah padaku saat aku menolak ajakan mu, maka dengan begitu kita akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berdua, tapi kenapa kau selalu mengalah! Kenapa kau selalu memaklumi kesibukan ku! Wae wae!!” Pekik jonghyun di akhir ucapannya.

-Lee Jong Hyun Pov-

Andai saja aku tau akhirnya begini maka, aku akan menghabiskan setiap waktu yang ku punya untuk bisa bersama mu, aku telah menyiakan-nyiakan banyak waktu luang ku hanya untuk beristirahat di rumah, harusnya aku menggunakan waktu liburku untuk bersama mu, bukannya untuk terus bekerja, setelah di ingat-ingat lagi dua tahun bersama mu tidak banyak kenangan indah yang kita lalui, karena aku terlalu sibuk dengan dunia ku sendiri, terlalu sibuk dengan pekerjaan yang tidak ada akhirnya, tapi bagaimana pun terima kasih untuk dua tahun  ini Lee Yoo Bi, aku berharap kau bukan cahaya kembang api yang hanya memberi cahaya terangnya dengan sekejap, aku ingin kau lebih dari itu.

Sekali lagi ku ucapakan selamat tinggal  yoo bi-ya.

Lee Jong Hyun Pov End

Di cafe tidak lagi terlihat kang min hyuk yang bekerja di sana, hanya satu alasan ia bekerja di cafe sederhana itu, yaitu untuk mendekati Lee Yoo Bi, tapi kini Yoo Bi sudah tiada, sehingga tidak alasan baginya untuk tetap bekerja di cafe, dan kang min hyuk kembali bekerja di perusahaan milik keluarganya.

—–END—–

4 thoughts on “[SEG Event] Goodbye

  1. Penyesalan memang tak pernah datang di depat, tpi datangnya di belakang! Jdi walau bgmnpun kita menyesali yg telah terjadi takkan pernah bz mengubah semuanya…
    Hiks hiks kasian Lee Yoo Bi menjadi sosok yang selalu di abaikan tapi tetap mengalah karna cintanya sama Jong Hyun…
    (novi eon udh mampir dan eonni suka ma ff.a apalagi yang berbau SAD gomawo for rekom.a 😉 )

  2. selalu ada hal manis disetiap perpisahan..mungkin dgn bgni ajong bs intropeksi..penyesalan emang sll dtg belakangan bang , sini kamu sama aku ajj hahahaha

Leave Your Comments Juseyo ^^