[Ficlet] Chemistry

Chemistry
By SantiiAng
Starring by Ken × Son Nari (OC)
Genre fluff romance AU
PG 15
Length Ficlet
“…selalu bersamamu. Sama seperti diriku.” -Ken

.
.
Enjoy!

Untuk kesekian kalinya Nari membulak-balikkan buku kimianya. Keningnya terus berkerut seiringan dengan kalimat-kalimat khas kimia yang ia baca. Semakin jauh ia membaca semakin dalam kerutan didahinya.

Sejak tadi Ken menahan tawanya. Ia menertawakan ekspresi Nari. Oh ayolah kimia itu tidak sesulit kelihatannya. Kau akan menemukan berbagai keajaiban tuhan disana.

“Jadi, bagaimana? Ada yang sulit?” Ken mencoba mengontrol kembali suaranya. Ekspresi wajahnya masih sama. Ingin tertawa.

“Ah. Aku tidak mengerti dengan semua ini! Hindrokarbon. Apa itu? Atom karbon apa itu? Kenapa dia istimewa? Ah kenapa ‘benda’ seperti itu harus diistimewakan? Siapa sih yang menemukan teori itu? Kenapa harus aku belajar kimia? Aku kan ingin menjadi pengacara. Kenapa aku harus belajar ini? Ah Ken Lee. Kimia membuat otakku ingin meledak.” Nari menarik napasnya dalam-dalam. Rona merah menempel dengan lekat dikedua pipinya. Amarahnya mulai memuncak. Nari terengah-engah.

“Ada keluhan lagi?” Ken mengangguk-anggukan kepalanya. Mengerti apa yang selama ini membuat Nari geram dengan kimia.

“Aku ingin kimia hilang dari kehidupan!” Nari sedikit meninggikan suaranya ketika mengatakan ‘kimia’ ‘hilang’ ‘dari’ ‘kehidupan’.

“Hah?!” Ken sedikit terperanjat, ia menarik napasnya dalam-dalam. “Kau ingin kimia menghilang dari kehidupan?! Berpikirlah sedikit Son Nari! Jika tidak ada kimia akan jadi apa dunia ini? Jika para ilmuan zaman dulu tidak menemukan teori-teori mereka akan jadi apa kita? Kau tahu! Tanpa kimia kita tidak akan bisa mengendarai mobil. Kau tahu? Bahan bakarnya terbuat dari apa?! Dari senyawa hidrokarbon yang mengalami proses pemanasan yang begitu lama. Kau tahu aspal? Mereka juga terbuat dari iktan-ikatan hidrokarbon! Tanpa kimia kau tidak bisa apa-apa Nari! Berpikirlah. Itu hanya sedikit keajaiban mereka. Ingatlah. Dunia tidak akan seperti ini jika tanpa ada mereka dan manusia yang memanfaatkannya. Sekarang kita enak hidup dizaman modren. Tinggal menikmatinya, tanpa harus bersusah payah membuat percobaan. Hei. Sekalipun kau ingin menjadi seorang pengacara kau tetap saja harus mengetahui kimia. Kimia selalu mengikutimu. Selalu bersamamu. Sama seperti diriku!”

Ken terengah-engah. Ia terdiam mencoba menahan sedikit amarahnya. “Kau tahu? Karena kimia aku jadi bisa mengenal lebih gadis yang selama ini kukagumi. Karena kimia aku mempunyai keberanian untuk mendekatimu. Asal kau tahu. Seharusnya yang mengajarimu kimia adalah Ravi. Bukan aku! Aku memasaksa pada Mr. Jung.”

Ken menutup kedua matanya secara perlahan, menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. “Huffft. Apa aku berlebihan?”

Nari tidak menjawab. Ia masih kaget dengan kata-kata Ken. Bukan kata tentang kimia. Tapi kata tentang hatinya itu. Sepertinya sampai mulut Ken berbusapun tidak ada niatan Nari untuk menyukai pelajaran itu.

Hening. Suasana yang tadi asalnya baik-baik saja kini berubah menjadi sesidikit kikuk. Hanya suara deru napas mereka berdua yang terdengar.Keduanya kini sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Entah sampai kapan mereka akan diam seribu bahasa seperti itu. -sampai waktunya tiba sepertinya-

“Ah,” Ken menggaruk tengkuknya yang sedikit berkeringat. Memutarkan kedua bola matanya untuk mencari dan merangkai beberapa kata untuk diucapkan.

“Hei. Kenapa diam? Jadi baiklah. Aku akan berusaha untuk menyukai kimia. Sama seperti aku berusaha menyukaimu. Ah tak usah berusaha. Rasa itu sudah hadir sejak dulu. Ups.” Nari segera menutup mulutnya menggunakan buku kimia hitamnya. Ah kau ini Nari. Memalukan.

“Hei. Hei. Jadi selama ini-” Oke. Ken tersentak. Matanya menyipit lalu ia tersenyum jahil. “Akan ku buat kau menyukai kimia sama seperti kau menyukaiku.”

Fin
A/N: Hi! Aku kembali bawa FF yg niatnya fluff tapi malah jadi gini. 😀 Haha. Yang penting Kimia itu berguna bagi kehidupan kita teman!!
Sampai jumpa di project ku selanjutnya!!!!