[prolog] Deadly Friend

deadly-friend-copy

“Sekalipun kau seperti itu, kau tetap sahabat terbaikku.” -N

SantiiAng // Chaper|Prolog //PG-16// Thriller and Sad

//Lee Jae Hwan [Ken Vixx], Cha Hak Yeon [N VIXX] and Im Na Yeon [Nayeon Twice]//

Poster by lightivory @ Poster Channel

Author note: Ini baru prolog dan semoga kalian suka. jangan jadi silent reader yang sayang sayang~ Happy reading~ 🙂

.

.

Story Begin.

“Aku berjanji tidak akan melakukan hal seperti itu lagi. Tapi entahlah. Kita lihat saja. Ini terlalu mengasyikan bagiku. Lebih dari sebuah benda tipis yang sedang populer saat ini.”

Jae Hwan berbicara didepan cermin. Ia memperhatikan dirinya sendiri dengan seksama. Terdapat beberapa bercak darah didalam kemeja putihnya. Ia dapat mencium bau darah yang begitu menyengat. Jae Hwan mengambil sebuah handuk basah dan menempelkannya tepat keatas kemejanya.

“Arrgghh!!” Jae Hwan meringis kesakitan. Tiba-tiba lampu kamarnya meredup dengan perlahan dan akhirnya mati. “Aku mohon jangan sekarang.” Jae Hwan bergumam dalam kegelapan. Tangannya mencoba meraih sebuah senter diatas meja. Namun sayang, senter itu tidak mau menyala.

“Arrgghh.” Jae Hwan kembali meringis. “Senter sialan.” Ia menggerakkan kedua tangannya, menyentuh beberapa benda yang berada disekitarnya. Untungnya saat itu cahaya bulan sedang bersinar. Akibatnya Jae Hwan bisa menggunakan indra penglihatannya walaupun tidak maksimal.

“Tidak bisa menyala?” Suara berat seorang pria tiba-tiba menghampiri gendang telinga Jae Hwan. Keringat dingin mulai bercucuran dari dahinya. Ia sedikit melangkahkan kakinya kebelakang.

Pemilik suara itu tersenyum. Entah ini berlebihan tau apa yang pasti bagi Jae Hwan senyuman itu dapat membunuhnya. Kaki Jae Hwan kembali melangkah mundur mengarah tepat kejendela kamarnya.

Sreeeekkk. Pria itu tiba-tiba menghilang. Panik, gelisah, dan khawatir bercampur aduk menjadi satu. Jae Hwan mengedarkan pandangannya kesetiap penjuru ruangan. Mencari-cari sosok itu.

“ARRRGGGHHH!!!!!!!!!!!” Suara jeritan Jae Hwan dan bau amis darah tiba-tiba memenuhi setiap penjuru ruangan.

Kilatan petir tiba-tiba muncul. Memperlihatkan cairan kental berwarna merah itu menggenang diatas lantai dan mengelilingi jasad Jae Hwan yang terbujur kaku disana. Pisau tertancap didada kirinya. Ya. Itulah sumber dari semua darah yang menggenang. Air hujan perlahan-lahan turun membasahi balkon kamar Jae Hwan. Pintunya sedikit terbuka, membuat air hujan masuk dan mengencerkan sedikit darah disana. Hujan turun semakin lebat dibarengi angin dan kilatan petir yang terus bergantian.

Tangan Jae Hwan perlahan bergerak. Mengambil pisau yang menancap dada kirinya itu dengan susah payah. Pertama kali gagal, kedua kali gagal juga. Ia berdiam diri sejenak, mengumpulkan semua tenaga yang masih tersisa pada dirinya. Tangannya kembali meraih pisau itu. Hap. Pisau itu akhirnya terlepas dari dadanya.

Hey! Tunggu dulu. Bukannya dia sudah meninggal?

.

“Sudah kukatakan bukan?” Suara pria itu kembali terdengar. “Kau tidak bisa melakukan itu semua.” Sosoknya kini berada disamping Jae Hwan. Tanganya berlumat darah segar. Yang tidak lain adalah darah Jae Hwan. Ia menjilat sedikit darah itu.

“Tenang saja kakek tua. Aku akan menyelesaikan semuanya. Jangan terlalu terburu-buru. Semuanya butuh perencanaan bukan?”

6 thoughts on “[prolog] Deadly Friend

  1. walaupun belum ngerti maksudnya, tapi nextlah ya :v
    Jae Hwan itu sebenernya siapa sih? dan laki-laki itu? aku kira dia si N -.- tapi malah jadi kakek tua :v
    btw kalimat “Hey! Tunggu dulu. Bukannya dia sudah meninggal?” greget banget -.- jadi berasa seremnya >.<

Leave Your Comments Juseyo ^^