AIRPLANE [ONESHOT]

AIRPLANE

PicsArt_11-09-03.13.42RainBi365

Cast : Park Chanyeol [EXO]

Son Wendy [Red Velvet]

Oh Sehun [EXO]

Love and best friendship ever. Just let your love and your best friend together and you’ll find the happiness ! –Chanyeol

Aku berada diposisi dimana tak ada seorang sahabatpun menginginkan posisi itu terisi. –Wendy

Dasar payah ! –Sehun

Recommended Song : Airplane – iKON

One day… It’s Ok ! –Airplane

Wendy tertawa terbahak-bahak melihat aksi lucu yang diperlihatkan kedua sahabatnya atau lebih tepatnya hanya Chanyeol dan Sehun lebih memilih mengejek lelaki bertubuh tinggi dengan senyum pasta gigi itu. tak ingin jadi penengah, Wendy lebih memilih jadi penonton aksi lempar ejekan keduanya meski pada akhirnya mereka hanya akan berhenti apabila salah satu dari mereka merasa lelah atau- ya Wendy yang mengambil tindakan.

Wendy menopang kedua dagunya masih menikmati tontonan gratis hingga akhirnya ia merasa ada sesuatu di perutnya yang meneriakinya untuk segera pergi mengisi tangkinya yang nyaris kosong. Wendy berdiri dari sofa sedikit melompat untuk meraih leher kedua jerapah dihadapannya.

“Melihat kalian membuatku lapar.” Ucap Wendy kemudian menyeret keduanya untuk turun dari atap sekolah menuju tempat makan terdekat yang berada di ujung jalan.

.

.

.

“Selamat makan !” Wendy berucap semangat sembari mengambil sumpit besi yang selalu ia bawa sebagai symbol persahabatan mereka –entah apa maksudnya. Wendy mulai memasukkan kimchi satu demi satu kemulutnya dengan lahap membuat Chanyeol dan Sehun hanya dapat menganga lebar memperhatikan cara makan sahabat perempuan satu-satunya itu.

“Apa kau begitu lapar ?” Tanya Chanyeol sarkastik kemudian menunjuk sudut bibir Wendy yang berlumuran saus. Berbeda dengan Chanyeol yang memilih mengkritik Sehun lebih memilih mengambil tissue untuk membersihkan bibir Wendy membuat gadis itu menoleh ke arah pria berekspresi datar itu dengan tatapan terkejut.

“Lihat Sehun si pria romantis !” cibir Chanyeol kemudian memukul tangan Sehun dengan sendok karena bergantung terlalu lama disudut bibir gadis itu.

“Kau hanya cemburu.” Balas Sehun kemudian merasa jengah dengan tingkah kekanakan Chanyeol.

“Aish aku tidak ! Ck !” Protes Chanyeol kesal.

Wendy memperhatikan keduanya yang akan mulai berdebat -lagi. Gadis itu memutar bola matanya bosan kemudian mengambil kimchi dan memasukkannya ke mulut Chanyeol yang terbuka bersiap menyampaikan protesnya –lagi- atas ejekan Sehun. Chanyeol sedikit tertegun. Wendy menatap pria itu sebal dengan pipinya yang sedikit mengembung karena kesal.

“Habiskan yang dimulutmu sebelum bicara.” Ucap Wendy kesal kemudian menunjuk Sehun dan Chanyeol bergantian dengan sumpitnya.

“Berhenti bertengkar atau aku akan menendang bokong kalian !” ancam Wendy membuat keduanya bungkam karena mereka tahu persis seberapa mengerikan tendangan mematikan gadis itu. Terakhir kali yang mereka ingat keduanya tidak bisa duduk dengan nyaman selama seminggu penuh lantaran membuat gadis itu kesal. Well, setidaknya mereka masih bisa berpikir untuk hidup tenang.

.

.

.

Chanyeol memandang langit biru dibawah jembatan. Ia menikmati duduknya sembari menatap bosan Sehun yang tengah berlarian dengan Wendy. Ia tersenyum miris kemudian memilih membaringkan tubuhnya dan memejamkan mata hingga akhirnya ia merasakan sesak sekaligus sakit dibagian hidung. Chanyeol membuka mata dan mendapati Wendy tengah berjongkok disampingnya sembari mencubit hidungnya yang mungkin kini memerah karena cubitan Wendy.

“Kau lelah ?” satu kalimat pertanyaan itu yang keluar dari bibir Chanyeol bukannya teriakan mengaduh atau kalimat protes.

“Apa tidak sakit ?” Tanya Wendy balik. Chanyeol menggeleng –berbohong meski pada kenyataannya dia sudah merasa sesak menjalari paru-parunya yang mulai kehabisan oksigen.

“Benarkah ?” tanya Wendy semakin mengeraskan cubitannya.

“Yak !” dan satu teriakan itu sukses membuat Wendy tertawa.

“Kau bilang tidak sakit !” cibir Wendy masih dengan tawanya yang menggema.

Chanyeol mendelik, menatap gadis itu kesal dan melihat Sehun yang kini dari kejauhan tengah menatap keduanya sedikit risih.

“Kau membuat hidungku seperti badut.”

“Tapi kau terlihat lucu !”

“Jangan tertawa ! Ini mengerikan !” Chanyeol berdiri dari posisinya kemudian berjalan meninggalkan Wendy yang masih berjongkok di tempatnya.

Wendy menghela nafasnya pelan kemudian tersenyum miris sebelum akhirnya berdiri dari posisinya dan menyusul Chanyeol.

“Ayo Hunnie !” Wendy melambai pada Sehun yang masih berdiri tak jauh dari posisinya. Sehun berlari kecil kemudian merangkul tubuh mungil Wendy.

“Sudah kubilang untuk tidak memanggilku Hunnie.” Protes Sehun kemudian mengacak rambut Wendy membuat gadis itu menggembungkan pipinya sebal. Ia memukul kecil tangan Sehun kemudian keduanya tertawa. Sementara Chanyeol yang kini berada dibelakang mereka hanya bisa tersenyum miris sebelum akhirnya berlari dan merangkul keduanya dilengan panjangnya.

.

.

.

Chanyeol mengetuk-ngetuk jarinya diatas nakas, memandang jam yang sudah menunjukkan pukul 12.30 p.m. Ia ingat persis jika Wendy akan pergi hari ini. Gadis itu akan pergi meninggalkan keduanya begitu saja tanpa ada niatan untuk memberi tahu keduanya. Chanyeol tahu Wendy sepertinya mencoba menghindari sesuatu atau mungkin mereka.

Wendy tengah bernyanyi-nyanyi sembari menari-nari kecil dengan sebuah miniatur pesawat ditangannya membelakangi Chanyeol yang tengah terduduk malas di sofa atap yang biasa mereka duduki. Chanyeol melirik beberapa barang Wendy yang tergeletak berserakan di atas sofa dan meja hingga akhirnya ia tertarik pada sebuah dompet panjang yang terselip pada sebuah novel yang terletak disampingnya.

Chanyeol memperhatikan Wendy yang masih sibuk dengan dunianya. Ia mengambil novel itu dan mengeluarkan sebuah kertas berukuran panjang layaknya tiket pesawat dari dalam novel.

South Korea – France. 13.30 KST.

Chanyeol segera meletakkan kembali dompet itu pada tempatnya kemudian bersikap seakan tak terjadi apapun begitu Wendy mengambil posisi duduk disebelahnya. Wendy tersenyum simpul kemudian merebahkan tubuhnya dengan memposisikan kepalanya diatas paha Chanyeol.

“Aku berada diposisi dimana tak ada seorang sahabatpun menginginkan posisi itu terisi.” Gumam Wendy pelan namun masih bisa didengar oleh Chanyeol.

Chanyeol menghela nafasnya kecil dia tahu persis apa yang diucapkan Wendy meski pada dasarnya dia tak pernah tahu bagaimana perasaan gadis itu jelasnya. Cinta dan persahabatan itu aalah sesuatu yang rumit. Dan Chanyeol tahu jika mereka bertiga terjebak diantara keduanya.

“Aku menyangi kalian !”

.

.

.

Chanyeol berdiri dari posisinya dengan cepat segera berlari menuju pintu kamarnya. Ia mengambil jaket beserta kunci mobilnya. Ia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju bandara tak peduli seberapa berbahayanya karena yang ada dipikiran Chanyeol sekarang hanyalah bagaimana ia bisa segera tiba dibandara dan mencegah Wendy untuk tetap berada disisinya.

#

Wendy berjalan dengan berat hati sembari menyeret kopernya menuju tempat pemeriksaan barang. Gadis yang kini mengenakan dress putih tanpa lengan yang ditutupi dengan kemeja putih bergaris biru itu memperlihatkan tiketnya pada petugas pemeriksa tiket yang sebelumnya telah membungkuk padanya. Wendy tersenyum simpul dan mengangguk begitu petugas itu telah selesai memeriksa tiketnya dan memberitahukan ke gerbang mana ia harus pergi.

Wendy menghela nafasnya berat begitu akan memasuki gerbang keberangkatan. Gadis itu menoleh kebelakang dan tersenyum begitu melihat sosok yang kini tengah terengah-engah dihadapannya.

Sosok itu berjalan mendekati Wendy kemudian mendekap gadis itu erat berharap gadis itu dapat mengerti bahwa ia tak ingin kehilangan sosok yang telah memberi banyak warna pada hidupnya yang begitu kelabu. Wendy tersenyum simpul dalam dekapan pria itu sembari membalas pelukannya tak kalah erat. Lelaki itu membelai lembut rambut kecoklatan Wendy yang tergerai.

“Tetaplah disini.”

.

.

.

Chanyeol berhenti berlari tak jauh dari gerbang keberangkatan dengan nafasnya yang terengah dan peluh yang membasahi kening dan wajahnya yang pucat. Setelah jatuh dan beberapa kali menabrak orang-orang karena terlalu terburu-buru akhirnya lelaki itu berhasil menemukan sosok yang ia cari. Bahkan lelaki itu dapat melihat jelas gadis itu karena keduanya memakai kemeja yang sengaja mereka beli bersama. Chanyeol tersenyum berusaha menghampiri gadis itu namun seketika ia mengurungkan niatnya begitu ia melihat jelas sosok yang memeluk erat gadis itu.

“Tetaplah disini.”

Chanyeol tersenyum miris berusaha menahan airmatanya yang entah kapan menumpuk dipelupuk matanya. Ia tahu ini berat tapi ia lebih senang melihat sahabatnya dan orang yang dicintainya bahagia meski pada dasarnya ia harus terluka. Chanyeol berbalik berusaha pergi sebelum keberadaannya diketahui. Namun, seketika ia merasakan bahunya ditahan oleh seseorang.

“Dasar payah !”

FIN

Cuap-cuap Author : hi readres semua ! Setelah kurang lebih 4 bulan tenggelam dari permukaan akhirnya aku back dengan FF Oneshoot ChanWenHun. Well, aku turut berduka/? Atas otak aku yang bener-bener berada di jalan buntu. Berkali-kali coba bikin ff tapi rata-rata malah terlantar alias setengah jadi 😥 Oh ya aku minta maaf juga buat ff CLTCL kayaknya bakal lama banget deh aku publish nya soalnya aku benar-benar lagi mati ide untuk lanjut chapter itu 😥 Well, sebagai gantinya aku akan coba posting FF oneshot lainnya sebagai permintaan maafku 😥

7 thoughts on “AIRPLANE [ONESHOT]

  1. Daebak thor RainBi365 kan author ff crazy little things called love favorit aku… kapan di update author… tapi ff ini juga daebak songnya aorplane ikon yang aku suka banget terus maincastnya bias aku semua ^_^’makin cinta makun cinta

  2. Bentaaaar
    Ini open ending, atau wendy akhirnya sama sehun walaupun tetep ldr *sampe sekarang masih belum paham sama mv airplane* *ngumpet dipunggung yunhyeong*
    Sudahlah nyeol, kamu sama aku aja, kalo nggak kan masih ada moon gayoung atau mabel jie *kedip-kedip*
    And take your time authornim, hehe, asal oneshot-nya tetep wenhun aku gapapa *susah kalo udah otepe*
    kalau yang lain sih gapapa juga, asal nggak angst *banyak maunya* #ditendang

    • wkwk endingnya sengaja aku gantung cem jemuran aku yang belom kering ampe sekarang gegara hujan #curcol. wkwk akan aku usahain updateb soon buat ff oneshoot nya moga aja otak ku nggak stuck lagi di jalan buntu xD

Leave Your Comments Juseyo ^^