Never Die (10 Minutes Sequel)

“Baekhyun bilang, kau tak bisa membunuh memori.”

Never Die.psd

Logo.psd

Never Die

Cast: Chanyeol (EXO) and Baekhyun (EXO) | Genre: Brothership, Crack | Length: Ficlet | Rating: PG

 Also read: 10 Minutes

©2014

#

 

Temaram lampu menerangi jalanan yang Chanyeol lalui. Tubuh itu terhuyung, lelah menghadapi dunia yang terlalu kejam pada jiwanya. Chanyeol butuh sedikit anestesi, satu yang berlabel Baekhyun.

Tangan gemetarnya menekan tombol pada elevator. Angka 5 yang ia pilih. Kemudian, pintu itu tertutup, memantulkan cerminan Chanyeol yang sangat berantakan. Buru-buru ia masukan kemejanya, lantas sedikit rapikan surai coklatnya karena tahu Baekhyun tak suka bagian dari dirinya yang berantakan.

Chanyeol sampai. Ya, ia sampai di depan pintu apartemen Baekhyun. Tak perlu tekan bel, toh Chanyeol tahu password-nya.

 

“Baek, aku datang.”

 

Alunan suara berat Chanyeol menggema, memecah atmosfer dalam apartemen itu. Maniknya kemudian menelusur selagi kakinya melangkah pelan, mencari-cari jejak eksistensi seorang Byun Baekhyun yang ia rindukan.

Chanyeol membuka pintu kamar Baekhyun, satu yang masuk dalam list tempat favorit Chanyeol. Ia menengok ke sana ke mari, barangkali bisa temukan Baekhyun yang tengah bersembunyi menunggu untuk mengejutkannya dari belakang. Sayangnya, di sana tak ada Baekhyun.

 

Mungkin sedang mandi, batin Chanyeol seraya menggedikan bahu.

 

Tubuh jangkungnya lantas beralih menuju dapur setelah menutup pintu. Ia kemudian membuka lemari es, mengambil susu pisang yang selalu Baekhyun sediakan di sana. Chanyeol  tak sengaja melirik corner di sebelahnya, ingat akan kepingan memori manis bersama Baekhyun.

 

“Rasa cokelat..”

 

Kurva tipis terbentuk di bibir Chanyeol, manakala potongan memori itu terputar di benaknya, mengingatkan Chanyeol akan rasa bibir itu—satu yang paling menggoda di dunia. Tanpa sadar, ia menggigiti bibirnya. Bahkan mengenang saja bisa semanis ini rasanya.

Tak mau berlama-lama menyelam dalam lautan kenangan, Chanyeol berbalik, melangkah gontai menuju ruang tengah tempat televisi yang sering ditontonnya bersama Baekhyun berada.

Sofa itu melesak, manakala Chanyeol membebankan beratnya di sana. Wajahnya menoleh sesaat, agak lama ketika memandangi ruang kosong di sampingnya.

 

You can’t kill memories, Yeol.” ucap Baekhyun dalam pelukan Chanyeol, senyumannya terasa hingga ke jantung Chanyeol, “cause memories never die. It always live in your mind.”

 

Kau tidak bisa membunuh memori. Tidak pula bisa menghapusnya sembarangan. Karena memori selalu hidup dalam otakmu, terkenang dalam hatimu.

Itulah sejumput alasan mengapa Baekhyun selalu senang bernostalgia, senang membuat kenangan manis bersama Chanyeol. Karena kau bisa bermain-main dengan kenangan kapan pun kau mau.

Chanyeol meraih remote, nyalakan televisi seraya menekan sembarang nomor saluran.  Tiba-tiba, ada satu saluran yang acaranya menarik perhatian Chanyeol.

 

“Seorang pasien Rumah Sakit Myungwoo berinisial ‘B’ ditemukan tak bernyawa di ruang inap dengan pisau buah tertancap di perutnya. Sebelumnya, Mr. B adalah korban kecelakaan yang baru sadar dari koma beberapa hari yang lalu. Belakangan diketahui ia juga menderita amnesia sehingga tidak dapat mengenali keluarga dan teman-temannya.”

 

Reporter itu masih berbicara panjang lebar, kemudian layar televisi dipenuhi dengan beberapa foto Mr. B yang diblur. Tapi, telinga Chanyeol tak lagi dapat mendengar apa yang diucapkan reporter tersebut ucapkan. Karena suara sirine polisi di luar mendominasi.

Bukannya menampilkan mimic terkejut, sudut-sudut bibir Chanyeol malah tertarik membentuk seringai yang agak janggal.

“Untuk apa kau hidup, kalau tak bisa mengingatku dalam kenanganmu? Untuk apa kau hidup, kalau tak bisa memutar memori bersamaku?”

Chanyeol kemudian bangkit, membuka tirai yang menutupi jendela besar. Pemandangan di bawah langsung terlihat olehnya, puluhan polisi tampaknya sudah mengepung gedung apartemen tempatnya berdiam.

“Lebih baik kau mati dan tetap hidup dalam kenanganku, Baek.”

 

Because, Baekhyun said that memories never die.

 

 

END

 p.s: Pengennya sih ngebiarin kalian mengintepretasikan sendiri maksud ceritanya kaya apa. Tapi aku sadar kok pasti banyak hole di mana mana. Jadi, kalo kalian nanya ke aku, bakal aku jawab deh.

p.s.s: Sebenernya kalo kalian udh baca 10 minutes dulu baru baca ini, pasti agak agak nyambung deh arahnya ke mana.

p.s.s.s: I don’t like silent readers for sure. So, leave me your comment, okay?

11 thoughts on “Never Die (10 Minutes Sequel)

  1. Aku ngga tau kalo ada sequelnya ;-; maafkan aku /?

    Aku masih inget 10 Minutes kok, ff yg cetar ulala asdfghjkl itu kaan? /slap/ jadii ya nyambung2 aja pas baca sequelnya xD ini nyesek btw. Cenyol miris gitu ya hiks ;-; huhu suka ff -mu kakk.. terua berkarya yaa, semangaat ♥

    • Haha, gapapa kok~ Toh aku ga bilang bilang juga kalo mau bikin sequel >.< Ngga tau kenapa aku lg doyan nulis beginian… Hihi, ga aku banget kayanya (?)
      Maaacciihh yaaaw komentarnya ^.^

  2. 10 minutes tuh yg chanbaek “putus” kan ya?
    tp aku penasaran sama baek yg kecelakaan trus lupa ingatan, ada sequel/prequel lagi kah?? mwehehe
    jd yeol yg bunuh baek karna tau baek ga inget dia lagi? ouuuhh psycho deh..
    aku suka sama ff nya, pendek tp nebak nya juga ga ribet 😆
    next ff nya ya, ditunggu 😉

  3. astaga, itu Chanyeolkah yang bunuh Baek? atau baek bunuh diri?
    oh my! Ini keren banget, padahal aku ga baca yang 10 minutes nya. rasanya jleb banget waktu ada berita Baekhyun meninggal itu dan chanyeol nya malah nyeringai gitu T,T
    this is fab! Aku suka banget alurnya yang singkat tapi diakhiri dengan misterius dan nyeseknya jadi chanyeol itu kerasa banget! dia pasti sedih lah baek ga inget dia T,T
    Thanks for sharing this beautiful story 🙂 keep up!

  4. Ffnya sekarang yang genrenya gini ?? Wakakka
    Tulisannya udah jauh banget dari terakhir aku baca hehe,.

    Bagus bagus. Hehe

Leave Your Comments Juseyo ^^