[INTRO] THE INVISIBLE POWER

TOB present

THE INVISIBLE POWER

Story of magic, family, friendship, and life.

.

.

INTRO

.

.

.

 

JUNG EUN JI

Gadis bersurai coklat ini memiliki suara yang indah. Mengambil jurusan Broadcasting karena ingin menyalurkan bakat cerewetnya. Sekarang ia sudah berada di tingkat dua universitas. Kedua orang tuanya meninggal dua bulan yang lalu saat melakukan perjalanan ke Busan untuk menengok neneknya yang sakit. Ia kini hidup sendiri di Seoul untuk menempuh pendidikan sembari melakukan kerja paruh waktu. Suatu hari, selepas kerja paruh waktu Eunji tiba-tiba merasakan pusing yang tidak biasa. Beruntung dirinya masih berada di ruang pegawai sehingga bisa beristirahat sebentar. Dua jam berlalu, eunji bangun dari tidurnya dan mulai merasakan keanehan. Badannya terasa lebih ringan dan pusing yang sempat hinggap pun hilang. Selain itu, ketika membuka mata dirinya dikejutkan dengan kenyataan bisa melihat bentuk aroma di sekitarnya.

 

 

MARK TUAN

Nama lengkapnya Mark Tuan. Menetap di Korea sejak tiga tahun yang lalu ketika ayah dan ibunya mengalami kecelakaan pesawat. Dirinya pindah ke korea untuk tinggal bersama adiknya—Jessy Tuan dan paman—adik dari ibunya, Park Jung Soo. Laki-laki yang sangat suka pelajaran matematika ini memilih ilmu matematika murni di Universitas Seoul dan merupakan teman dekat dari Jung Eun Ji si gadis cerewet. Keanehan mulai terjadi setelah dirinya melihat dua orang lelaki berbadan besar sedang menggoda adiknya, Jessy di gang sempit jalur menuju rumah. Amarah Mark memuncak, ia lari ke arah dua lelaki itu dan, tanpa ia sadari tangannya sudah dikelilingi api.

 

 

KIM JONG IN

Lelaki berkulit gelap ini duduk di bangku tingkat satu kuliah. Mengambil jurusan akutansi karena kesukaannya menghitung uang. Meskipun uang yang dihitungnya milik orang lain, sih. Bercita-cita menjadi penari terkenal walaupun jurusan yang dipilihnya bertolak belakang dengan cita-citanya. Memiliki seorang adik bernama Kim Ji Yeon yang terpaut satu tahun darinya. Saat itu, Jong In sedang dikejar-kejar kakak tingkatnya untuk meminta bantuannya mengerjakan soal akutansi walaupun menurut Jong In, mereka bukanlah meminta bantuan melainkan ‘menyuruh’ Jong In mengerjakan tugas mereka. Jika tidak, Jong In akan dipukuli habis-habisan sampai-sampai beberapa hadiah diterimanya berupa luka disekujur tubuhnya. Ketika sedang lari, pikirannya berharap dirinya berada di rumah dan saat itu juga dirinya berada di kamar tidurnya lengkap dengan pakaian yang ia kenakan ketika melakukan kejar-kejaran dengan si kakak tingkat. Pun sepatu hitamnya  masih terpasang di kedua kakinya.

 

 

KIM TAE HYUNG

Lelaki bersurai coklat ini merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Kakak perempuannya Kim Tae Yon merupakan perancang busana terkenal di Korea sedangkan kakak laki-lakinya Kim Seok Jin merupakan seorang koki di salah satu restoran di Seoul. Tinggal dengan kedua saudaranya karena kedua orangtuanya meninggal ketika melaksanakan liburan ke Jepang enam bulan yang lalu. Suatu keanehan terjadi di minggu pagi ketika ia baru saja selesai makan masakan Seok Jin. Dirinya tiba-tiba pingsan ketika kedua temannya: Jimin dan Hoseok mengajak Tae Hyung bermain. Tae Hyung merasakan pusing dan semua yang ada di sekitarnya terasa berputar lalu penglihatannya berubah menjadi gelap. Tae Hyung bangun lima belas menit kemudian. Ia mendengar banyak suara, padahal orang-orang di sekitarnya tidak sedang berbicara. Tae Yon duduk di samping tempat tidurnya dengan mata terpejam, Seok Jin membaca bukunya, Jimin dan Hoseok memainkan ponselnya. Tidak ada yang berbicara tapi dia bisa mendengar semua suara dari keempat orang yang ada disana kecuali Tae Yon yang sedang tertidur.

 

 

YOOK SUNG JAE

Lelaki bermarga Yook ini merupakan anak tunggal. Ayahnya meninggal dalam kecelakaan kereta api yang mengantarkannya menuju Busan. Kejadiannya tepat lima bulan yang lalu. Beritanya datang ketika Sung Jae dan Ibunya sedang menikmati mie hitam di sebuah kedai. Perlu waktu berhari-hari untuk membuat Ibunya tenang. Sang Ibu yang sakit-sakitan akhirnya memilih untuk kembali ke kampung halaman meninggalkan Sung Jae yang sedang menempuh pendidikan di Seoul. Sehari setelah ibunya kembali ke kampung halaman, Sung Jae merasakan dirinya kesepian. Ia lalu tidur di kamarnya untuk menenangkan pikirannya. Setelah memenjamkan mata selama lima menit ia bukannya mendapatkan kegelapan tapi mendapatkan warna putih di dalamnya. Merasa aneh, Sung Jae lantas membuka matanya dan mendapatkan kenyataannya dirinya tidur dalam keadaan melayang.

 

 

KIM JI YEON

Adik dari Kim Jong In ini memiliki wajah yang manis dan berkulit cerah seperti orang Jepang padahal dirinya benar-benar asli dari Korea. Selalu membawa alat make up kemana-mana karena baginya itu merupakan kebutuhan meskipun sekolahnya melarang seorang siswi membawa alat make up ke sekolah tapi Ji Yeon dengan pintarnya memanipulasi alat make upnya ke dalam bentuk lain seperti: cermin yang diubah menjadi gantungan kunci, lipbalm yang disatukan dengan pensil dan pulpennya, dan bedak yang disimpan di tempat tisu. Suatu hari selepas pulang dari sekolah, Ji Yeon tiba-tiba dihampiri seorang lelaki aneh dan sedikit bau alkohol. Ji Yeon baru saja akan lari namun tidak bisa karena lelaki itu sudah lebih dulu memegang lengannya. Ji Yeon hendak berteriak namun mulutnya ditutupi oleh telapak tangan si lelaki. Ji Yeon sudah berusaha untuk berontak namun tetap saja tidak bisa. Tiba-tiba, ia merasakan sekujur tubuhnya dingin seperti baru saja disiram air es. Semuanya terjadi sekitar tiga puluh detik, lalu tubuhnya berubah menjadi transparan membuat si lelaki kebingungan lantas pergi tunggang langgang mengira Ji Yeon hantu karena hilang secara tiba-tiba. Ji Yeon mematut dirinya dalam genangan air bekas hujan tadi siang. Alangkah terkejutnya ia setelah menemukan fakta bahwa bayangan dirinya tidak ada di atas air.

 

-o-

Jung Soo menatap sebuah foto yang dipegangnya dengan ekspresi yang tidak bisa dibaca. Diusapnya permukaan foto tersebut yang memancarkan seberkas cahaya dari setiap wajah yang ada di foto tersebut. Totalnya ada tujuh orang yang sedang tersenyum ke arah kamera, senyuman yang penuh kebahagiaan. Tanpa sadar, sebulir air bening jatuh dari ujung matanya,

“Waktunya sudah tiba.”

.

.

.

.

Tbc.

a.n: Yeay! Akhirnya terbit juga. sebenernya ini fic pertama yang bergenre fantasi. sudah lama nongkrong di laptop dan baru sempat di publikasikan sekarang. untuk prolog/chapter satunya terbit besok atau besoknya atau besoknya lagi (bercanda wkwk) diusahakan terbit besok. selamat menikmati!^^