[Ficlet] Peek-A-Boo!

tumblr_mo459sOW4Z1s2qb5to1_500

qintazshk’s present

staring EXO’s Chen and Red Velvet’s Wendy 

“Kau tidak boleh mengintip!”

Jongdae menggerutu kesal. Selain cuaca dingin yang membuatnya harus memakai mantel tebal –which is he hate– dan hoodie yang ia harus pakai, ia juga kesal karena perempuan di sampingnya ini sibuk di dunianya sendiri. Membiarkan Jongdae menyandarkan kepalanya malas di sandaran bangku taman sembari menatap langit Seoul yang gelap. Bahkan langit pun ikut bosan karena tidak ada bintang yang biasa menemani. Well, keadaan Jongdae sama saja seperti langit sekarang. Bedanya, “bintang” Jongdae ada di sampingnya, tetapi sedang tidak bersinar.

“Seungwan-ah.”

Bibir tipis Jongdae mengucap nama perempuan -yang secara tak sengaja menjadi kekasihnya dua tahun lalu- itu lembut. Namun, Jongdae seperti mengharapkan gumpalan gula kapas rasa stoberi yang selalu dibeli Seungwan saat hari minggu jatuh dari langit. Seungwan tak kunjung menjawab panggilannya. Menoleh pun tidak.

“Son Seungwan.”

Jongdae kali ini berucap agak datar. Oh, lihatlah senyum yang terpatri di wajah Jongdae saat Seungwan mendongakkan kepalanya dari layar ponselnya lalu menatap iris kecokelatan Jongdae.

“Kau sedang a-“

Seungwan dengan cepat menyingkirkan kepala Jongdae saat lelaki itu berusaha mengintip layar ponselnya yang menyala terang.

“Kau tidak boleh mengintip!” Seungwan berseru lantang lalu menjauhkan badan dan ponselnya dari Jongdae. Perempuan itu lantas menggerakkan jemarinya cepat, mengabaikan eksistensi Jongdae yang sudah bosan setengah mati.

“Kalau tidak apa-apa yang harus kau tunjukkan, aku pergi ya. Aku harus latihan vokal dengan Baekhyun hyung.”

Perkataan itu berlalu cepat dari mulut Jongdae. Lelaki itu beranjak dari posisinya lalu menatap Seungwan penuh harap. Berharap kekasihnya itu bisa menahannya pergi. Jongdae menelan ludahnya. Menahan pahit saat Seungwan mengangkat bahu tak peduli.

Akhirnya, Jongdae menyerah. Ia lalu menyampirkan tasnya di bahu dan melangkah. Padahal ia sudah senang setengah mati saat Seungwan meneleponnya untuk segera datang karena mereka akan mera-

Jongdae menoleh ketika merasakan sepasang tangan melingkar di perutnya dan mendapati wajah kemerahan Seungwan di balik bahunya. Mata perempuan itu bersinar, bahkan lebih terang dari bintang. Jongdae berani bersumpah untuk itu.

Happy Second Anniversary, Kim Jongdae.”

Seungwan mengecup pelan pipi Jongdae yang tirus. Membuat pipi lelaki itu tiba-tiba saja memerah. Belum sempat Jongdae mengucap kalimat yang sama untuk Seungwan, Jongdae menyadari lampu taman yang sedari tadi mati, kini menyala terang.

“K-kau menyiapkan ini semua?” Jongdae berseru keras layaknya anak kecil yang girang mendapat seember permen saat perayaan Halloween datang saat melihat kerlipan lampu-lampu itu.

Taman yang semula gelap itu, kini sudah berhiaskan lampu kecil berwarna-warni yang menggelung di pepohonan. Lampu itu terus menjalar menuju sebuah meja bundar dengan dua kursi yang ada di tengah taman.

Tunggu, sejak kapan itu semua ada di sana? Ah, Jongdae sadar kalau sebelumnya ia masuk lewat pintu utara taman dan kejutan yang Seungwan buat ada di selatan taman. Atau… Jongdae terbalik mengingatnya? Pun, Jongdae sudah tak peduli apa pun lagi selain menikmati kejutan Seungwan.

“Maaf aku mengabaikanmu tadi. Aku sibuk menghubungi Joohyun unnie dan Junmyeon oppa untuk meminta bantuan.”

Jongdae dapat mendengar suara Seungwan yang keluar itu terdengar malu walaupun suaranya serak karena kedinginan.

“Bahkan, hingga kini mereka masih membantu kita?”

“Mereka membantu kita dari awal, Jongdae-ah. Mereka yang membuat kita akhirnya, hem…” Seungwan tak tahu bagaimana harus menyebutnya.

“Jadian, bukan begitu?”

Jongdae membalikkan badannya lalu menatap Seungwan lekat-lekat.

“Terima kasih untuk semuanya, Son Seungwan.”

Seungwan tahu dadanya sesak karena Jongdae memeluknya erat. Seungwan tahu ada ribuan kupu-kupu yang melayang di perutnya saat Jongdae mengelus lembut rambutnya. Seungwan tahu pipinya kian memanas ketika Jongdae melayangkan kecupan hangat di puncak kepalanya. Perasaan itu membuat Seungwan, pada akhirnya, membalas pelukan Jongdae tak kalah erat.

Happy Anniversary too, Son Seungwan.”

fin.

Hai!

Udah lama ngga nulis FF jadi gini tangannya, aneh aja gitu. Ya anggep aja ini aku officially comeback /nonjok/ setelah didera perasaan malas dan keasikan mencoba photoshop 😀

Pertama kali bikin FF ChenDy yeaaaay! adakah yang shippernya di sini? Well, ini aku persembahin /cielah/ temen shipper ChenDy, VIVIIIIII! u read this, babe? HAHAAA semoga suka yaaa semuanyaaa ^^

Papoi! ❤

Leave Your Comments Juseyo ^^