[Drabble] Bet

jeonbyhanna present

Cast: Luhan (Actor), Chorong (APink) || Genre: Romance, Fluff || Rate: PG-15

–

“Tidak, Pacquiao harus menang!”

.

.

.

Chorong masih tetap saja terdiam di sofa rumah teman sekelompok belajarnya–Luhan. Ia menghela napas lesu, kemudian mengambil satu toples keripik kentang lalu memakan isinya dengan perlahan. Ini menyebalkan, di pertengahan musim panas ini, harusnya ia sudah memakai bikini di pantai bersama teman-temannya di pantai kemudian menggoda turis-turis yang datang dengan kemolekan tubuh mereka.

Tetapi ia malah terdiam disini dengan teve yang menyiarkan kartun yang tidak jelas.

“Hey, Chorong! Chorong!” Luhan tiba-tiba berlari dari kamarnya menuju ruang tengah kemudian duduk di samping Chorong. Yang berambut sepunggung itu hanya menatapnya heran. “Ada pertandingan tinju antara Mayweather dan Pacquiao sekarang,”

“Tinju? Sejak kapan kau menyukai tinju?” tanya Chorong heran. Luhan biasanya menyukai siaran sepak bola, kenapa sekarang malah beralih ke tinju? Bahkan itu jauh sekali dari kata ‘bola’. Setidaknya jika Luhan tidak menyukai sepak bola, seharusnya ia menyukai bola basket. Luhan bisa jadi lebih tinggi jika ia bermain bola basket.

“Lima menit yang lalu. Minseok menyuruhku menonton ini, katanya seru,” sudah ditebak. Chorong hanya menghela napasnya ketika Luhan menatap kearahnya. “Mau bertaruh?”

“Bertaruh apa? Jangan yang muluk-muluk atau aku benar-benar akan mematahkan lehermu,” Luhan hanya terkekeh kemudian mengganti saluran televisi menjadi acara tinju yang tadi ia bicarakan, kemudian menyeringai.

“Kau mau mendukung siapa?” tanya Luhan ringan sembari memainkan tangannya sendiri. Entah apa yang ada dalam pikirannya. Ia lalu meraih mengganti saluran teelevisi yang tadinya hanya berisi kartun menjadi saluran olahraga.

“Mungkin Pacquiao. Oh, kau pasti mendukung Mayweather, bukan? Lalu, apa taruhannya? Ingat, jangan yang muluk-muluk,” Luhan memperlebar seringaiannya kemudian kembali menatap Chorong yang sedang menatap dirinya.

“Tidak muluk-muluk. Hanya saja, jika Pacquiao yang menang, beri aku satu ciuman di bibir. Namun, bila Mayweather yang menang, kau harus jadi milikku. Tidak ada penolakan untuk ini,” Chorong ingin mengucapkan sesuatu tetapi, segera ia urungkan. “Baiklah, mari kita tonton,”

Tak ada satupun yang berbicara setelah itu. Hanya napas Luhan yang tercekat dan senyuman bahagia dari Chorong. Setelah beberapa pukulan, Chorong yakin Pacquiao lah pemenangnya, karena yang dilakukan Mayweather hanyalah berlari dan menghindar.

Namun, setelah juri menyatakan bahwa Mayweather yang menang, senyuman Chorong pun memudar. “Tidak, tidak. Ini salah. Harusnya Pacquiao yang menang! Ini tidak sah!” ia lalu melirik kearah Luhan yang tengah menaikkan sebelah alisnya. Chorong kesusahan meneguk salivanya.

“Ingat dengan taruhannya, Chorong,”

FIN

---

A/N: Hey, another fluff-romance fiction QAQ. Ah, Ty lelah nulis ginian mulu :’v  Diusahakan buat ff berikutnya sci-fi lagi, atau mungkin action-thriller :’v  Gatau deh :’v

NO SILENT READER!!